Salam Dahsyat ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
SELAMAT DATANG!! Salam bahagia dan sukses, selamat datang calon entrepreneur sukses. Disini kita bebas-aktif mencari solusi dalam dunia bisnis di Indonesia. Demi menggerakkan roda ekonomi indonesia dan menciptakan wadah peluang bisnis, ada baik nya kita berbagi cerita sukses anda dan informasi peluang bisnis di blog ini. Sepenuhnya disini kita bahas tuntas mengenai bisnis dan solusinya. Dengan anda berpartisipasi dan meluangkan waktu anda disini, anda sudah membantu negara ini bangkit dari ketepurukan ekonomi. Salam, Peluang Bisnis

Kartu Kredit: Alat Bayar Atau Alat Utang?

Written By Peluang Bisnis on Rabu, 04 Mei 2011 | 14.47

Kita semua sangat menyayangkan terjadinya insiden debt collector dan pengutang kartu kredit sebuah bank asing terkemuka yang menyebabkan meninggalnya nasabah bank itu beberapa minggu lalu.

Lebih mengenaskan lagi ketika mengetahui peristiwa maut itu terjadi di kantor bank yang menguasai 15,2 persen pasar kartu kredit dengan 2,1 juta keping kartu. Utang kartu kredit seperti kredit tanpa agunan lainnya memang sangat menjebak dan telah menyengsarakan banyak orang. Masalahnya, selama pengguna kartu kredit memandang kartunya sebagai alat untuk berutang, risiko pinjaman tidak terbayar selalu ada.

Bukan apa-apa,dengan bunga bulanan rata-rata sebesar 3,5 persen, jumlah utang akan menjadi dua kali lipat lebih dalam 21 bulan. Utang Rp48 juta pun akan meningkat menjadi Rp100 juta lebih hanya dalam waktu 22 bulan. Sangat menyedihkan ketika menyaksikan sebagian besar masyarakat kita tidak memahami risiko ini dan masih saja memandang enteng suku bunga kartu kredit.

Melek finansial apalagi cerdas finansial di negeri ini memang masih merupakan sebuah kemewahan karena sangat sedikit masyarakat yang telah memperolehnya. Persepsi yang benar terhadap kartu kredit adalah yang memandangnya sebagai alat bayar dan bukan alat utang. Kenyataannya, justru persepsi salah yang berkembang di sebagian besar pengguna kartu kredit.Buktinya,70 persen nasabah memilih pembayaran tagihan kartu kreditnya dengan mengangsur daripada melunasinya saat jatuh tempo.

Kita ketahui bersama kalau jumlah keping kartu kredit yang diterbitkan sekitar 20 bank di Indonesia saat ini sudah menembus 13 juta dengan pertumbuhan 100.000 lebih kartu kredit baru setiap bulannya. Jika di tahun 2008 jumlah kartu kredit masih 11,5 juta, akhir tahun 2009 angkanya menjadi 12,3 juta dan terus bertumbuh hingga 13,6 juta di akhir tahun lalu.

Bunga Bulanan Tembus Triliun
Volume transaksi dengan kartu kredit juga bukan main-main angkanya. Tahun lalu belanja dengan menggesek kartu ini terjadi 194,7 juta kali dengan nilai transaksi Rp158,7 triliun atau Rp13,2 triliun per bulan. Dengan 70 persen nasabah hanya membayar tagihan minimum 10% dan berutang 90% dari total tagihan dengan bunga 3,5 persen per bulan,ratusan miliar rupiah setiap bulannya diraup bank-bank penerbit untuk bunga kartu kredit ini.

Angka tepatnya adalah Rp291,1 miliar yaitu 3,5 persen x 90 persen x 70 persen x Rp13,2 triliun dengan asumsi pemegang kartu berutang hanya satu bulan. Jika periode berutang rata-rata adalah empat bulan,pendapatan bunga pun menjadi empat kalinya, menembus lebih dari Rp1 triliun per bulan. Belum lagi jika memperhitungkan merchant’s fee yang sekitar 2,5 persen dari nilai transaksi atau setara dengan pendapatan Rp330 miliar per bulan (2,5 persen x Rp13,2 triliun).

Selain itu, masih ada bunga tarik tunai yang sekitar empat persen per bulan dan biaya tahunan yang ratusan ribu rupiah per kartu. Dengan potensi keuntungan triliunan rupiah ini,wajar saja jika risiko kredit macet pun ikut tinggi. Persepsi yang lebih salah adalah yang melihat kartu kredit sebagai tambahan kas di dompet.Kelompok ini tidak jarang menarik dana tunai dari kartu kreditnya.

Padahal untuk tarikan tunai ini, bank mengenakan bunga sekitar empat persen per bulan atau 48 persen p.a. yang dihitung sejak tanggal transaksi. Dengan suku bunga mencekik leher ini, masih saja ada 4,4 juta transaksi peng-ambilan tunai dengan nilai Rp4,5 triliun tahun lalu. Bank pun kembali meraih untung Rp180 miliar dari penarikan tunai ini. Selain persepsi salah di atas, kita juga sering menganggap enteng perhitungan bunga oleh bank.

Jika Anda mengira bunga akan dihitung dari saldo tagihan yang belum dibayar mulai tanggal jatuh tempo, Anda salah.Yang benar, bunga umumnya dihitung dari tanggal transaksi untuk jumlah tagihan yang belum dilunasi. Sebagai alat utang,kartu kredit adalah racun karena berbunga sangat tinggi.Namun sebagai alat bayar,kartu kredit adalah madu karena memudahkan belanja barang dan jasa yang kita perlukan.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut. Kebetulan saya mempunyai dua kartu kredit dari dua bank papan atas. Tanggal pencetakan tagihan kartu kredit yang pertama adalah 13 yang jatuh tempo tanggal 30 setiap bulannya. Sedangkan yang kedua, tagihan dicetak setiap tanggal 25 untuk dilunasi tanggal sembilan bulan berikutnya. Agar pembayaran biaya tahunan kedua kartu kredit itu tidak sia-sia, saya selalu menggunakan kartu kredit yang per-tama untuk transaksi tanggal 13–25 dan kartu kredit yang kedua untuk transaksi tanggal 26–12.

Ketika tagihan datang, saya selalu melunasinya dan tidak pernah berutang. Dengan strategi ini, saya dapat menunda pembayaran belanja saya hingga 30–45 hari tanpa tambahan biaya. Dana yang mestinya dibayarkan saat belanja, jika tidak menggunakan kartu kredit, dapat saya taruh di bank atau di reksa dana pasar uang. Sangat menguntungkan, bukan? Dengan kartu kredit itu, saya juga memperoleh fasilitas bersantap gratis di executive lounge hampir semua bandara di Indonesia plus harga diskon untuk beberapa hotel,restoran, dan produk tertentu. Inilah enaknya punya kartu kredit.

Bunga Dihitung Mundur
Susahnya adalah jika tagihan jatuh tempo,Anda tidak mampu melunasinya dan hanya membayar, katakan 20 persen. Jika ini terjadi, tagihan Anda yang belum terlunasi yaitu sebesar 80% akan langsung dikenakan bunga sejak tanggal transaksi dan bukan sejak Anda tidak mampu melunasi. Istilah populernya adalah argo bunga ternyata dihitung mundur. Misalkan tagihan Rp10 juta hanya dilunasi Rp2 juta saat jatuh tempo.

Tagihan bunga untuk bulan berikutnya bukan tiga persen x Rp8 juta atau Rp240.000 tetapi sekitar dua hingga hampir tiga kali angka itu. Ini dikarenakan bunga 15–50 hari dari periode sebelumnya ikut ditagihkan pada bulan berikutnya. Biaya bunga ini tidak ada jika seluruh tagihan dilunasi.Perhitungan seperti ini sungguh menjerat pengguna kartu kredit. Perangkap ini hampir sama dengan jebakan KTA dan tawaran kredit lain dengan bunga flat.

Namun, bank juga merasa tidak bersalah karena menganggap sudah memberikan penjelasan yang cukup tentang ketentuan ini di belakang lembar penagihan setiap bulannya seperti sebagai berikut. Bunga akan ditambahkan pada penagihan berikutnya bila Anda tidak membayar seluruh saldo terutang pada tanggal jatuh tempo. Bunga ditagih per bulan berdasarkan saldo harian sejak tanggal transaksi.

Nasabah akan terkena bunga jika pembayaran melampaui tanggal jatuh tempo, pembayaran tidak penuh atau tidak melakukan pembayaran, dan adanya transaksi penarikan uang tunai.Transaksi yang belum jatuh tempo tidak termasuk dalam komponen perhitungan bunga. Tips dari saya,lunasi seluruh tagihan kartu kredit Anda saat jatuh tempo dan punya dua kartu kredit itu sudah lebih dari cukup.

Untuk setiap kali datangnya keinginan untuk menggesek kartu, jawablah dulu pertanyaan berikut, ”Apakah saya membutuhkan barang itu?” Mereka yang lebih bijak akan menggenapi pertanyaan itu dengan tiga pertanyaan lainnya yaitu ”Jika membutuhkannya, apakah harus saat ini?” dan ”Apakah harganya mesti setinggi itu?” Jika jawabannya masih saja “Ya”, inilah pertanyaan pamungkas yang juga Anda harus pikirkan, “Apakah saya mempunyai dana untuk melunasi saat tagihannya nanti datang?”Inilah empat pertanyaan yang mesti dipertimbangkan para penggila belanja.

BUDI FRENSIDY
Penasihat Investasi dan Penulis Buku Matematika Keuangan

Sumberokezone.com

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Halo Setiap tubuh,

Nama saya adalah Ibu Monica Roland. Saya tinggal di London Inggris dan saya seorang wanita senang hari ini? dan saya mengatakan kepada diri saya bahwa setiap pemberi pinjaman yang menyelamatkan keluarga saya dari situasi kita miskin, saya akan merujuk setiap orang yang mencari pinjaman kepadanya, dia memberi saya kebahagiaan bagi saya dan keluarga saya, saya sedang membutuhkan pinjaman sebesar $ 250,000.00 untuk memulai hidup saya seluruh karena saya seorang ibu tunggal dengan 3 anak-anak saya bertemu takut orang yang jujur dan ALLAH pemberi pinjaman yang membantu saya dengan pinjaman Dolar AS $ 250.000,00, ia adalah seorang ALLAH takut, jika Anda membutuhkan pinjaman dan Anda akan membayar kembali pinjaman silahkan menghubungi dia katakan padanya bahwa Ibu Monica Roland yang merujuk Anda kepadanya. hubungi Mr Mr James Tulang melalui email: (bestloansfinance02@gmail.com)

Unknown mengatakan...

Halo,
Ini adalah untuk memberi masyarakat umum bahwa Mr Fredrick Brown, pemberi pinjaman pinjaman pribadi dilengkapi membuka peluang keuangan untuk semua orang yang membutuhkan bantuan keuangan. Kami memberikan pinjaman dengan suku bunga 2% kepada individu, perusahaan dan perusahaan di bawah syarat dan kondisi yang jelas dan dapat dimengerti. hubungi kami hari ini melalui e-mail di: (fredrickbrowninvestment@gmail.com)

DATA PEMINJAM'S

1) Nama Lengkap: .......................................................
2) Negara: ......................................................... ..
3) Alamat: ..........................................................
4) Negara: ............................................................ ..
5) Jenis Kelamin: ................................................................
6) Status Pernikahan: .................................................
7) Pekerjaan: ................................................... ..
8) Nomor Telepon: ................................................
9) Posisi Saat ini di tempat kerja: .....................
10) Pendapatan Bulanan: .............................................
11) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: .....................................
12) Pinjaman Jangka waktu: ................................................
13) Tujuan Pinjaman: .......................................... ..
14) Agama: ...................................................... ..
15) Apakah Anda menerapkan sebelum .................................

terima kasih,
Mr fredrick

larry mengatakan...

Halo, saya Mr Larry Reed, pemberi pinjaman pinjaman swasta yang memberikan pinjaman kesempatan seumur hidup. Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak untuk melunasi utang Anda atau Anda membutuhkan pinjaman untuk meningkatkan bisnis Anda? Anda telah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Apakah Anda membutuhkan pinjaman konsolidasi atau hipotek? mencari lebih karena kita di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda sesuatu dari masa lalu. Kami meminjamkan dana kepada individu yang membutuhkan bantuan keuangan, yang memiliki kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, untuk berinvestasi di bisnis di tingkat 2%. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang handal dan penerima dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di: larryreedinvestment@gmail.com

Sandra Ovia Loan Firm mengatakan...

Halo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, apakah Anda dalam utang? Anda perlu dorongan keuangan? Pinjaman untuk merencanakan untuk tahun baru, untuk bertemu dengan tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini dan juga untuk renovasi rumah Anda. Aku memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal, internasional dan juga pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.

Posting Komentar